TUGAS AKHIR KEBIDANAN
Hubungan Penyapihan Dini Terhadap Status Gizi Balita Umur 0-24 Bulan Di Posyandu Di Desa Jerebeng Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik
ASI merupakan gizi terbaik bagi bayi karena komposisi zat-zat gizi di dalamnya secara optimal mampu menjamin pertumbuhan bayi. Berdasarkan penelitian yang di lakukan di Jakarta menunjukkan penyapihan bayi rata-rata di lakukan pad bulan ke-7 pasca persalinan diketahui 63,3% responden masih menyusui damn 3,6% sama sekali tidak menyusui karena menderita sakit atau produksi ASI tidak terjadi saat awal. Dari hasil studi pendahuluan di dapatkan balita yang mempunyai status gizi kurang sebanyak 38% dan gizi buruk sebanyak 4% yang sangat berpengaruh pada pola pertumbuhan dan perkembangannya sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Desa Jerebeng Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik.rnDesain penelitian ini Analitik korelasi yang bertujuan menganalisa hubungan dua variabel yaitu variabel penyapihan dini dan variabel status gizi. Populasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah semua balita umur 0-24 bulan yang memenuhi persyaratan kriteria inklusi yang berjumlah 50 orang anak dan dengan menggunakan total populasi sampling, sampel yang di gunakan sebanyak 50 orang balita.rnBerdasarkan Hasil Penelitian di Posyandu Dahlia Desa Jerebeng Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik di dapatkan bahwa bayi yang di sapih dini sebanyak 58% dan di sapih tidak dini sebanyak 42%, mempunyai gizi kurang sebanyak 44%, gizi buruk sebanyak 32% dan gizi lebih sebanyak 24%, dan berdasarkan hasil uji statistik Chi Square maka di dapatkan P value= 0,0001 dimana nilai tersebut kurang dari 0,05 sehingga Ho di tolak dan Hi di terima. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa ada hubungan antara penyapihan dini dengan status gizi balita umur 0-24 bulan rn
020060123 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain