TUGAS AKHIR KEBIDANAN
Hubungan antara Status Gizi Dengan Perubahan Fisik pada Ibu-ibu Menopouse di Polindes Pandan Ajeng RW 04 Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang
Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang memasuki usia 55-60 tahun, sedangkan masa lanjut pada usia > 60 tahun. Bersamaan dengan bertambahnya usia, terjadi pula penurunan fungsi organ tubuh dan berbagai perubahan fisik. Terdapat 82,9% pralansia tergolong memiliki Indeks Masa Tubuh (IMT) normal, 14,1% pralansia tergolong memiliki Indeks Masa Tubuh (IMT) lebih. Sebaran indeks masa tubuh (IMT) lansia adalah 67,1% berstatus gizi kurang, 31,0% berstatus gizi normal dan 1,8% berstatus gizi labih. Status gizi seseorang akan berpengaruh terhadap perubahan fisik pada masa tua nanti. Jika dalam mudanya berstatus gizi baik maka perubahan fisik akan terjadi secara normal atau lambat begitu juga dengan organ-organ dalam kita, sedangkan apabila pada waktu mudanya berstatus gizi kurang maka perubahan fisik akan semakin cepat. Dalam kehidupan nyata banyak ditemukan ibu menopause yang kondisi fisiknya tidak sesuai dengan usianya yakni perubahan fisik lebih cepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara status gizi dengan perubahan fisik pada ibu-ibu menopause.rnJenis penelitian yang digunakan analitik observasional cohort. Jumlah populasi 35 ibu menopause dan 32 sampel ibu menopause dengan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2007 dengan menggunakan instrumen KMS, lembar pemeriksaan fisik, timbangan dan pengukur tinggi badan.rnHasil pengumpulan data diolah dengan uji korelasi Spearman Rank (Rho) dengan taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan yang bermakna antara status gizi dengan perubahan fisik pada ibu-ibu menopause dengan nilai p = 0,000.rn Sebagian besar ibu menopause memiliki status gizi kurus (37,5%) dengan perubahan fisik secara cepat (40,6%). Hal ini disebabkan karena sebagian besar sosial ekonomi ibu menopause yang rendah, pola makan yang tidak menu seimbang dan pekerjaan sebagai buruh tani. Oleh karena itu, perlu adanya peranan bidan dalam meningkatkan status gizi masyarakat melalui penyuluhan-penyuluhan dan UPGK (Usaha Perbaikan Gizi Keluarga)rn
020070005 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain