TUGAS AKHIR KEBIDANAN
Hubungan antara Penggunaan Baby Walker dengan Perkembangan Motorik Kasar pada Bayi Usia 9-12 Bulan di Wilayah Polindes Ngingit Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang
Kemampuan motorik kasar merupakan salah satu proses tumbuh kembangrnyang harus dilalui dalam kehidupan anak. Pencapaian kemampuan motorik kasarrnanak berbeda-beda, biasanya bayi mampu berjalan pada usia 9-12 bulan (Aditama,rn2007). Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan anak berjalan yaiturndengan memberikan stimulasi berupa baby walker. Dengan menggunakan babyrnwalker bayi belajar untuk mengayuhkan kakinya agar bisa berjalan. Penelitian inirndilakukan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan baby walker denganrnperkembangan motorik kasar pada bayi usia 9-12 bulan di wilayah PolindesrnNgingit Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.rnPenelitian ini menggunakan Observasional Analitik, dengan desain CasernControl yang bertujuan menganalisa hubungan 2 variabel yaitu penggunaan babyrnwalker dan perkembangan motorik kasar. Populasi yang digunakan dalamrnpenelitian ini adalah semua bayi usia 9-12 bulan yang memenuhi persyaratanrnkriteria inklusi yang berjumlah 30 bayi dan dengan menggunakan total populasirnsampling, sampel yang digunakan sebanyak 30 bayi.rnFaktor resiko perkembangan motorik kasar pada bayi usia 9-12 bulanrndidapatkan dari perhitungan OR, diperoleh nilai 2,531 dengan confidence intervalrn95% 0,557 < OR < 11,512. Dari perhitungan uji chi-square diperoleh nilai x2rnhitung = 0,71 < x2 tabel = 3,84 dan p value = 0,399, hal ini berarti p value lebihrnbesar dari α = 0,05, sehingga Ho diterima dan H1 ditolak. Dengan demikian dapatrndisimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara penggunaan baby walker denganrnperkembangan motorik kasar pada bayi usia 9-12 bulan.
020080011 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain