Text
HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP STIGMA MASYARAKAT PADA PENDERITAAN COVID-19 DI DESA PATOKPICIS KECAMATAN WAJAK KABUPATEN MALANG
ABSTRAK
Lutfiana, Ella, 2021. Hubungan Pengetahuan Terhadap Stigma Masyarkat Pada
Penderita COVID-19 Di Desa Patokpicis Kecamatan Wajak Kabupaten Malang.
Pembimbing : (1) Ns. Miftakhul Ulfa., S.Kep., M.Kep. (2) Senditya Indah M, S.SiT.,
M.Kes.
Pendahuluan: COVID-19 merupakan sebuah penyakit baru yang pertama kali
ditemukan di Wuhan, Cina pada akhir 2019. COVID-19 menyebar sangat cepat ke
berbagai negara didunia, hingga penyakit ini disebut sebagai sebuah pandemi global.
Tingginya jumlah terjadinya kasus serta penularan kasus yang sangat cepat, serta
belum adanya obat, dan pemberitaan di sosial media yang belum jelas sumbernya
menyebabkan masyarakat menjadi resah dan merasakan takut yang berlebih.
Ketakutan tersebut dapat menggiring opini negatif mereka tentang COVID- 19, hal ini
akan menimbulkan sebuah stigma. Stigma muncul akibat kurangnya pengetahuan
tentang penyakit tersebut dan juga diakibatkan oleh tingginya resiko penularan
COVID-19.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan pengetahuan
terhadap stigma masyarakat pada penderita COVID-19 di Desa Patokpicis
Kecamatan Wajak Kabupaten Malang.
Metode: Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan
pendekatan cross sectional pada 95 responden di Desa Patokpicis Kecamatan Wajak
Kabupaten Malang.
Teknik Pengumpulan Data: Data ini diperoleh dari penyebaran instrumen penelitian
yang digunakan terdiri dari kuisioner data demografi, kuisioner tingkat pengetahuan,
dan kuisioner stigma. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji kolerasi
spearman rho.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat desa Patokpicis
mayoritas memiliki pengetahuan yang tinggi sebanyak 67 responden (70,5%), dan
stigma yang cukup sebanyak 87 responden (91,6%). Terdapat hubungan negatif yang
cukup signifikan antara kedua variabel denagn r= -,438 dan p value(0,000) < (p=0,01).
Kesimpulan: Dapat dismpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan maka
akan semakin rendah stigma yang terjadi. Tenaga kesehatan yang bertugas di desa
dan juga kader bisa memberikan edukasi secara berkala untuk lebih meningkatkan
pengetahuan masyarakat dan juga menurunkan stigma masyarakat.
Kata Kunci : Pengetahuan, Stigma, Masyarakat, COVID-19
0202101613 | REF 616.24 LUT h | STIKES WGH | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain